Deskripsi
Masjid Raya Al Maksum merupakan salah satu bukti kejayaan kesultanan Deli di Medan. Sesuai dengan keinginan Sultan Makmun Al Rasyid untuk mendirikan masjid besar dan megah sebagai simbol kejayaan kesultanan Deli. Tahun 1906 J.A. Tiendenmans dipercaya merancang masjid ini yang selesai pada tahun 1909. Peresmian masjid ditandai dengan dilaksanakannya sholat Jum’at berjamaah pada 10 September 1909 yang diimami oleh seorang ulama terkemuka di Sumatra Timur pada waktu itu Syekh Hasan Maksum.
Bangunan mesjid raya ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda, J.A. Tiendenmans. Masjid ini terletak 200 meter dari Istana Maimun. Sebagai bukti kebesaran Islam pada masa itu bangunan Masjid Raya Al Maksum dibangun dengan unsur-unsur arsitektur Islam/ timur tengah. Penggunaan kaca patri terpengaruh oleh arsitektur Maroko. Kubah masjid dipengaruhi oleh arsitektur Islam di Timur Tengah dan India Moghul. Di halaman masjid terdapat pemakaman kerajaan untuk keluarga sultan. Di sayap kiri dan kanan gerbang terdapat ruangan bertingkat untuk kantor. Di timur terdapat bangunan kecil berkubah untuk tempat wudhu. Di bagian barat terdapat menara setinggi 70 meter dengn 135 anak tangga. Bangunan induk terletak 29 meter dari gerbang, masjid dengan luas 874 m2 yang dikelilingi oleh parit dengan ukuran 50x50 cm. Bangunan-bangunan tersebut berada di dalam areal masjid seluas 13.200 m2. Tempat wudhu lelaki merupakan bangunan lama juga berbentuk sama dengan mejid yaitu oktagonal dengan panjang setiap sisinya 3.4 m dengan atap kubah bawah setingi hampir 14 meter. Sedangkan tempat wudhu perempuan merupakan bangunan tambahan terletak bersisian dengan tempat wudhu lelaki. Di sebelah barat laut terdapat bangunan menara setinggi 70 meter. Tangga menuju atas menara terbuat dari batu batu hingga lantai 2 kemudian dilanjutkan dengan material kayu.
Utara Jln. Masjid Raya
Timur Jln. Sisingamangaraja
Selatan Jln. Sipiso-Piso
barat Jln. Mahkamah